Budaya, Makanan dan Ciri khas Kota Lamongan

Budaya

Lamongan merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Timur, Lamongan merupakan salah satu Kota sentral dalam bidang sumber daya alam khususnya di bidang pertanian dan perikanan, dalam bidang perikanan Lamongan merupakan pusat suplayer untuk pemenuhan kuota kebutuhan di daerah Jawa Timur maupun di Provinsi lain.

Kota Lamongan juga terkenal banyak budayanya diantaranya yaitu Tari Boran, Tari Mayang Madu, Tari Turonggo Solah, Tari Caping Ngancak,Tari Silir-silir dan Tari Sinau. Dari berbagai tarian tersebut, tarian yang menjai khas budaya dan berkembang dikota lamongan adalah tarian mayang madu. Tari Mayang madu ini menceritakan tentang perjalanan wali songo yang menyebarkan Agama islam di pulau jawa, khususnya di daerah Lamongan yaitu Sunan Drajat. Penyebaranya melalui kesenian, salah satunya dengan musik. Musik yang dipakai adalah singo mengkok. Tari Mayang Madu berasal dari daerah lamongan, Tari ini biasa ditampilkan dalam bentuk tari tunggal, tari kelompok maupun tari masal.

Makanan

Kota Lamongan dikenal juga sebagai kota yang mempunyai kuliner yang terkenal dan sebagai ikon kota Lamongan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, diantarnya yaitu

  1. Tahu Campur
    Tahu Campur adalah satu lagi makan khas dari kota Lamongan. Seperti namanya, bahan utama yang digunakan dari makanan ini adalah tahu, tapi tidak juga terlalu mendominasi dari keseluruhan bahan yang ada didalamnya.
    Tahu Campur terdiri dari lontong, selada air, tauge, daging dan kerupuk udang. Bahan tambahan yang membuat makanan ini lebih maknyus yaitu petis udang dan jangan lupa Lento. Lento adalah gorengan yang terbuat dari singkong
  2. Soto Lamongan
    Sudah tidak asing lagi makanan ini ditelingan masyarakat, terkenal kelezatanya dan setiap wisatawan kurang lengkap kalau ke Lamongan tidak makan Soto Lamongan ikon kota Bandeng Lele. Soto Lamongan berbeda dengan soto kebanyakan umumnya, Soto Lamongan merupakan soto yang menggunakan koya semacam bubuk bawang putih. Dalam penyajianaya Soto Lamongan terdiri dari nasi, ayam, telur muda atau uritan, seledri, mie so’un dan kuah. Ada dua cara penyajian dimana bissa disajikan secara terpisah antara kuah dan nasi dan ada juga yang dijadikan satu
  3. Nasi boranan     Nasi boranan mungkin tidak seterkenal soto dan wingko, yang juga merupakan makanan khas lamongan. Tetapi nasi boran saat ini menjadi dominasi makanan didaerah lamongan seiringnya diadakan setiap tahun ajang festival Nasi boran yang diadakan setiap tahunya oleh pemerintah kota lamongan. Nasi boranan menjadi makanan favorit bagi penduduk lamongan makanan ini dipresentasikan dengan menggunakan daun pisang, yang membuatnya lebih tradisional. Nasi boranan terdiri dari Tempe, Tahu, Ayam, Rempeyek dan yang pasti, Nasi.
  4. WingkoWingko atau Wingko Babat juga makanan yang terkenal dari lamongan. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa sebagai bahan utamanya. Wisatawan yang berkunjung kelamongan selalu tidak melewatkan wingko sebagai oleh-oleh khas dari Lamongan. Tidak sulit mendapatkan makanan yang manis gurih ini, karena disepanjang jalan dilamongan pasti ada gerai yang menjual makanan ini. Pusat dari makanan ini berasal dari desa Babat, karena itu banyak orang mengenal makanan ini dengan Wingko Babat.

Ciri khas Lamongan
Sifat orang Lamongan mengutamakan kebersamaan, suka berjuang, ulet berkerja, agamis, terbuka, halus, perasaan, jujur, penuh tanggung jawab, dan petualang (bangga kan jadi orang Lamongan?). Namun, kadang kala kaku dan kasar bila tidak diajak musyawarah, suka merantau, berani membela sebuah kejujuran, tidak garang, dan suka membantu (ehem). Bahasa orang Lamongan adalah bahasa pesisir yang lugas penuh dialek Osing, Madura, Jawa Ngoko, diwarnai budaya Arek atau Bocah (Singosari atau Majapahit).
Orang Lamongan suka berjuang, hal ini dapat dibuktikan bahwa zaman Majapahit orang Lamongan banyak yang menjadi pasukan tempur Majapahit sejak kekuasaan komando Mahapatih Gaja Mada sebagai pasukan darat dan laut. Adipati Unus waktu menyerang Malaka 1513 M dibantu orang Lamongan yang dinamakan Pangeran Sabrang Lor yang kini makamnya berada di Banten. Perang melawan sekutu tanggal 10 November 1945 di Surabaya juga banyak orang Lamongan yang ambyur dalam perjuangan ini dalam laskar Hizbullah-Sabillilah. Tahun 1966 juga tidak sedikit andil perjuangan rakyat untuk ikut menumpas pemberontakan PKI dalam G.30S/PKI sampai ke akar-akarnya.

 

Daerah lamongan memiliki tradisi sendiri dalam melaksankan upacara pernikahan, pernikahan di Lamongan ini disebut pengantin bekasri. berasal dari kata bek dan asri, bek berarti penuh, asri berarti indah atau menarik jadi bekasri berarti penuh dengan keindahan yang menarik hati. pada dasarnya tahapan dalam pengentin bekasri dapat dijadikan dalam empat tahap yaitu tahap mencari mantu, tahap persiapan menjelang peresmian pernikahan, tahap pelaksanaan peresmian pernikahan dan tahap setelah pelaksanaan pernikahan. Tahap mencari mantu terdiri dari beberapa kegiatan yaitu, ndelok/nontok atau madik/golek lancu, nyotok/ganjur atau nembung gunem. nothog/dinten atau negesi, ningseti/lamaran, mbales/totogan, mboyongi, ngethek dina. Tahap persiapan menjelang peresmian pernikahan yaitu repotan, mbukak gedhek atau mendirikan terop, ngaturi atau selamatan. Tahapan pelaksanaan peresmian pernikahan terdiri dari, ijab kabul atau akad nikah, memberikan tata rias atau busana pengentin, upacara temu pengantin, resepsi. Tahapan setelah peresmian pernikahan yang merupakan tahapan terakhir adalah sepasaran.

Semua kegiatan masing-masing tahapan ini dapat dilaksanakan secara penuh tetapi juga dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang dianggap penting dan disesuaikan dengan situasi kondisi lokal setempat. Pada tahapan pelaksanaan kegiatan, kedua pengantin merupakan pusat perhatian semua tamu yang hadir, pengantin perlu dirias dan diberi busana yang lain dari busana sehari-hari. tata rias dan busana pengantin bekasri memiliki keunikan tersendiri yang pada dasarnya meniru busana raja dan permaisuri atau busana bangsawan. Karena daerah Lamongan pada jaman kerajaan Majapahit merupakan wilayah yang dekat dengan ibukota Majapahit, maka busana yang ditiru dengan sendirinya adalah busana raja dan permaisuri Majapahit.

Tradisi di lamongan yaitu ketika ada pernikahan si perempuan yang harus melamar atau meminang si laki-laki dahulu. Tradisi sedekah bumi atau bersih desa yaitu sebuah upacara yang digunakan untuk membersihkan desa agar terhindar dari segala musibah. Dialek dan arti bahasa orang Lamongan adalah bahasa pesisir yang lugas penuh dialek Osing, Madura, Jawa Ngoko, diwarnai budaya Arek atau Bocah. Beberapa kata-kata yang sering digunakan di daerah lamongan yaitu Menyok artinya Pohong atau ubi jalar, Bolet artinya telo atau ketela, Parek artinya cedak atau dekat

Kota Lamongan juga memiliki berbagai ritual, diantaranya adalah ritual meminta kesuburan hasil pertaniannya. bangunan candi di Desa Siser, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur lebih mengarah pada tempat pemujaan untuk meminta kesuburan. Hal itu biasanya ditandai dengan adanya lingga yoni di sekitar tempat tersebut, atau ada kaitannya dengan prasasi yang telah ditemukan sebelumnya. Serupa dengan situs purbakala lain di tanah air, dimana ditemukan artefak yang di dalamnya terdapat lingga yoni, selalu diikuti dengan suburnya lahan pertanian di sekitarnya. Hal ini cukup menguatkan karena Desa Siser, dan desa-desa sekitarnya merupakan area pertanian subur yang dekat dengan sungai Bengawan Solo.  Sesuai prasasti Canggu, di era Majapahit di daerah tersebut ada Naditira Pradesa. Maksudnya desa yang diberi otonomi dan bebas dari pajak. Warga dari desa potensial untuk pertanian ini memiliki hak dan kewajiban mengelola penyeberangan sungai. Bisa jadi karena berdekatan dengan Bengawan Solo, sehingga warga dari seberang akan naik perahu menuju candi untuk ritual pemujaan meminta kesuburan.

Selain ritual tersebut, di kota Lamongan juga terdapat ritual yaitu Upacara Ruwatan Ontang-Anting dan Wiwit. Upacara Ruwatan Ontang-Anting, Upacara ini bermula dari sesepuh/tokoh masyarakat yang masih mewarisi budaya nenek moyang tersebut, selalu memberi nasehat kepada sanak-saudaranya yang mempunyai anak yang harus diruwat. Apabila anak tersebut menjelang akil balig, sebelum dinikahkan dan tidak mempunyai saudara atau anak tunggal baik pria atau wanita, dua anak putra atau dua anak putri harus segera dilaksanakan upacara ruwatan. Caranya orang tua minta tolong kepada dalang untuk melaksanakan ruwatan. Sebelum dilakukan pertunjukan wayang kulit dengan lakon Ontang-Anting Bathara Kala, dalang mengupas kupat luwar dihadapan anak-anak yang akan diruwat.  Wiwit yaitu sebuah upacara atau ritual yang dilakukan pada saat akan panen atau musim panen.

Sumber 1 : http://sinarlenteragroup.blogspot.co.id

Sumber 2 : https://ahmatsugianto89.wordpress.com

Tinggalkan komentar